Rabu, 09 Oktober 2013

Kisah Iblis, Tawanan Yang Dibesarkan Malaikat


Dalam penafsiran yang sering kita dengar bahwa kisah iblis ataupun Azazil adalah salah satu dari malaikat yang dilaknat Allah. Tetapi, jika kita mengkaji penciptaan diantara keduanya sangat bertentangan dimana malaikat telah disebutkan tercipta dari cahaya sementara Iblis dari api. Jadi, siapakah Iblis sebenarnya?

Literatur menyebutkan bahwa makhluk ini mempunyai lima sebutan yang sering terdengar yaitu Jan, Jin, Setan, Ifrit dan Marid. Kemudian Jan diubah penyebutannya menjadi Jin yang umumnya digunakan untuk menyebut makhluk halus apapun, baik ataupun buruk. Setan dikenal sebagai makhluk jenius dan jahat, sementara ifrit dikenal sebagai sosok jenius, jahat dan kuat. Sementara Marid sosok jenius, jahat dan yang paling kuat diantaranya.

Al Jauhari mengatakan bahwa Setan atau Iblis diciptakan dari nyala api (gas), juga telah disebutkan dalam Quran. Beberapa literatur menyebutkan bahwa kisah Iblis adalah ayah (moyang) dari semua Jin dan Setan. Kata Al-Jan dalam Quran terkadang digunakan untuk menyebutkan iblis seperti yang ayat berikut:

Quote:
Dan Kami telah menciptakan Jan (Iblis) sebelum (Adam) dari api yang sangat panas (Al Hijr: 27)
Jika kita telaah dengan baik, maka kisah Iblis awalnya bukan berasal dari ras malaikat, sementara malaikat diciptakan dari cahaya yang cemerlang. Lalu mengapa Iblis bisa masuk dilingkungan malaikat dan pada waktu semua malaikat bersujud kepada Adam, hanya dia sendiri yang tidak dan dia sendiri pula yang tercipta dari api. Kisah iblis ini menganggap dirinya lebih mulia karena merasa kuat diantara makhluk ciptaan-Nya.

Quote:
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir ( Al Baqarah: 34)
Kisah Iblis Menurut Kosmografi Al-Qazwini

Sebelum adanya manusia, Allah menciptakan dua makhluk yang saling bertentangan dimana saat ini berlaku kekuasaan dan kerajaan diantara dua makhluk. Masing-masing makhluk memiliki otoritas dan kekuasaan tersendiri, yaitu pemerintahan Jin dan pemerintahan malaikat.

Dalam sejarah, Allah telah menciptakan Jan (Jin) dua ribu tahun sebelum penciptaan Adam. Bahkan beberapa sejarawan alkitab menyatakan lebih lama dari waktu yang diperkirakan. Ketika itu, kalangan jin terbagi atas golongan mukmin dan kafir dimana kedua golongan itu terus berlanjut hingga saat ini. Bangsa Jin di zaman kuno menghuni Bumi dari udara, lautan hingga daratan. Pada saat ini mereka memiliki pemerintahan tersendiri termasuk membentuk hukum, agama, serta teknologi.

Suatu ketika mereka lalai akan penciptanya, mereka melanggar hukum dan menentang wali-wali agama diantara kalangan Jin. Kemudian Allah mengirimkan bala tentara langit, para malaikat untuk mengusir dan menghancurkan kerajaan Jin karena membuat kerusakan dimuka bumi. Sebagian jin tertawan dan diantara tawanan tersebut termasuk Azazil, cikal bakal iblis.


Entah bagaimana, Azazil yang pada saat itu berusia muda dibesarkan oleh kalangan malaikat dimana dia terus mempelajari pengetahuan mereka dan memasukkannya kedalam pemerintahan malaikat. Pada akhirnya dia menjadi pemimpin diantara para malaikat karena kepintaran dan menguasai pengetahuan malaikat, dan salah satu rival Azazil adalah Jibril.

Suatu ketika, tragedi itu terjadi dimana semua makhluk bersujud kepada Adam hingga membuat kisah Azazil dilaknat dan dilemparkan ke Bumi, dari sini namanya berubah penyebutan menjadi Iblis.

Quote:
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (Al A'raf: 13)
Ketika kisah Iblis diusir dari surga, Adam masih berada di surga cukup lama. Tentunya perhitungan waktu antara Bumi dan Surga berbanding jauh, sehari serasa seribu tahun di Bumi. Waktu yang cukup lama ini dimanfaatkan iblis untuk membentuk dan memimpin kerajaan jin di Bumi. Diantara kerajaan-kerajaan yang dibentuknya berada di Kumari Kandam Lemuria yang dianggap Taman Eden bagi pengikutnya.

Dalam catatan sejarah, kisah iblis merajai Kumari Kandam (Lemuria) dibentuk berdasarkan pengetahuan surga ataupun pengetahuan para malaikat. Dimana para jin yang hidup pada waktu itu benar-benar menikmati keindahan dan kemakmuran berlebihan. Berbagai piramida dan bangunan lain mungkin tak pernah seindah Lemuria, dan tidak heran ada pengikut mereka yang masih mencari dan merindukan Taman Eden Lemuria hingga saat ini, atau mereka yang menginginkan Tatanan Dunia Baru.

Sampai titik ini kisah iblis terus berlanjut, dia mampu menyelinap kedalam surga, dan hari yang dinantikan itupun tiba, tak hanya Adam yang dikeluarkan dari surga tetapi juga para malaikat. Penjelasan ini bisa kita lihat pada ayat berikut:

Quote:
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (Al Baqarah: 38)
Dari sinilah, para malaikat diberikan kepercayaan untuk menduduki kekuasaan langit pertama hingga ketujuh, semata-mata untuk menjaga agar iblis dan jin tidak melewati batas yang ditentukan seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya.

Jadi, telah jelas bahwa kisah iblis ataupun Azazil yang diceritakan bukan dari kalangan malaikat karena penciptaan dan keturunannya berbeda. Dan Iblis satu-satunya jin yang diberi umur panjang hingga hari berbangkit.

Quote:
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". (Al A'raf: 15-16)
Sumber : vivanewsforum.com

asal usul suku BAJO

Suku Bajo atau Bajau. Ini salah satu suku yang menguasai Perairan Teluk Tomini-Sulawesi Tengah. Di samping ada suku Togian, Saluan, Bobongko dan Ta’a. Masih ada suku Bugis, Gorontalo, Toraja dan sebagainya, dalam jumlah yang lebih sedikit dari lima suku besar tadi.



Asal-usul suku Bajo di Perairan ****an-Teluk Tomoni, pada hakekatnya masih baru. Namun, berkembang cukup pesat di sejumlah pulau-pulau kecil di daerah tersebut. Hal itu tak lepas dari adanya perintah sakti Raja Johor-Malaysia.

Konon Suku Bajo berasal dari Johor. Bajo kepanjangan dari Bangsa Johor, salah satu negara bagian di Malayasia. Entah tahun berapa persisnya, suatu waktu anak Raja Johor, Putri Papu, mandi di sungai. Sewaktu sedang mandi, air bah datang dan menghanyutkan puti Papu.

Sang Raja menunggu Putri Papu pulang mandi. Tidak juga muncul. Hingga akhirnya ia sadar kalau putri kesayangannya telah hanyut dibawa air hingga ke laut. Sang Raja sangat mencintai anaknya itu. Ia pun mengultimatum semua warga Johor untuk mencari Putri Papu sampai ketemu.

Quote:
Quote:
“Jika tidak ditemukan, tidak boleh kembali ke daratan. Jika kembali, tapi tidak menemukan Putri Papu, mereka akan dibunuh oleh raja,” cerita Pou Jafar, seorang tetua adat Suku Bajo di Pulau Selaka.
Pou Jafar masih menyimpan foto copy perintah Raja Johor yang ditulis dalam huruf Arab Melayu itu. Ia menyimpan tulisan itu, meski sudah kumal. “Ini dulu surat perintah. Ditulis lontar,” kata Pou sambil menunjukkan surat perintah sakti itu.

Sayang, tidak ada satupun orang Bajo yang bisa menemukan Putri Papu. Hingga ke seluruh dunia mereka mencari, tidak ditemukan. Berbulan-bulan, bertahun-tahun dan memakasi abad lamanya, juga tidak ditemukan.

Diperistrikan Anak Raja Bone
Keberuntungan justru didapat anak Raja Bone-Sulawesi Selatan. Suatu hari, Putra Raja Bone mandi di pinggir pantai di Kota Makassar. Tiba-tiba ia melihat potongan kayu yang menyerupai manusia dari kejauhan. Tepat di gulungan pecahan ombak.

Putra Raja mendekat. Melihat sesuatu yang diduga kayu. Ternyata yang ada dalam gulungan ombak itu adalah dara cantik. Ia mengangkat dan memeluk dara cantik itu. Ia menyapa, namun dara itu tidak menyahut.

Parasnya yang cantik dan masih muda belia, membuat Putra Raja memangkunya hingga ke Istana Raja.

Menurut Kepala Desa Kabalutuan, Syaiful Sofyan, juga seorang tokoh muda masyarakat adat Bajo, Raja Bone memiliki perasaan campur aduk melihat anaknya memangku seorang putri cantik masuk ke dalam rumah. Mereka bertanya kepada dara cantik itu, dari mana asal-usul, siapa namanya, kenapa bisa bergulung-gulung dalam ombak dan sebagainya. Namun, dara cantik itu tetap enggan menjawab.

Quote:
Namun demikian, Raja Bone tetap memutuskan untuk menikahkan anaknya dengan dara cantik itu. Hingga tiba waktunya, perempuan muda itu hamil dan melahirkan seorang bayi. Tidak diceritakan dengan detail, apakah bayi yang dilahirkan seorang laki-laki atau perempuan, setidaknya versi Pou Jafar dan Syaiful Sofyan.

Bayi itu tumbuh sehat dan segar. Namun, suatu waktu bayi itu menangis entah apa sebabnya. Perempuan beranak satu itu berusaha meninabobokan dengan mendayung dan menggoyang dalam pangkuan. Sang bayi enggan untuk diam. Ia membawanya keluar masuk rumah untuk mendapat suasana yang teduh. Juga tidak mempan.

Ibu muda itupun marah. Ia mengeluarkan sekalimat dalam bahasa Johor-Melayu yang kira-kira berarti. “Kamu ini keturunan Johor. Diamlah!” kalimat itu didengar oleh mertua laki-lakinya, yang ternyata terus memantau pergerakan anak mantunya itu.

Bayi itu pun diam. Sang Raja jadi tahu, mantunya dari Johor. Ia memanggil anak mantu yang cantik itu, untuk mamastikan lagi asal-usul yang sudah disebutkannya. Dari situlah ia tahu kalau ibu muda itu anak seorang raja, yang punya peran dan kedudukan sama.

“Raja Bone sudah mengirim surat ke Raja Johor kalau anaknya ditemukan oleh anaknya. Sudah dinikahkan dengan anaknya juga. Tapi, bukan orang Bajo yang temukan,” kata Syaiful. Raja Johor pun membalas surat Raja Bone tersebut.

Pulang Berarti Mati
Sayang, orang Bajo tetap tak dibolehkan pulang. Perintahnya adalah membawa Putri Papu pulang. Perintah itu sudah mungkin untuk dipenuhi. Namun, perintah itu mematikan. Pulang tanpa membawa Putri Papu artinya menerima kematian. Tak ingin mati, membuat suku Bajo, menyebar ke mana-mana, tak ingin kembali ke Johor.

Kedatangan suku Bajo ke Kepulauan ****an diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800-an. Menurut catatan, mereka pertama kali tiba di Pulau Kabalutan, yang kemudian menyebar lagi ke Pulau Enam, Milok, Kulingkinari, Siatu, Selaka, Pulau Papan, dan Panabali.


Mereka awalnya tiba di Bajoe-Sulawesi Selatan, namun kemudian migrasi ke Perairan Tomoni dibawah pimpinan Punggawa Keneng.

Semula semua mereka adalah satu keluarga. Namun kemudian berkembang karena terjadi pernikahan di antara sesama mereka hingga kemudian beranak-pinak seperti sekarang.

Orang Bajo dulunya memiliki kebiasaan hidup berpindah-pindah, mengembara mengarungi lautan dengan perahunya. Hal itu tak lepas dari sejarah mencari Putri Papu tadi. Namun, sejalan dengan perkembangan waktu, sebagian dari mereka mulai menetap.

Kini melaut menjadi darah daging orang Bajo. Mereka menyutu dengan laut, hidup dan mati di laut. “Masyarakat adat Bajo tidak bisa hidup di daratan. Ini soal prinsip hidup, adat budaya dan kepercayaan masyarakat Bajo. Harta kami ada di laut,” ujar Syaiful Sofyan.
sumber : vivanewsforum.com

Inilah Rupa Kegiatan Seksual Jepang 400 Tahun Lalu





Quote:
Salah satu gambar paling erotis yang memalukan dalam buku sejarah, terdapat di kertas kayu yang ditulis secara berurutan, yang merupakan ikon artis Jepang Katsushika Hokusai. Yang dikenal dengan G-rate, era zaman Edo yang dicetak dalam "The Great Wave at Kanagawa."

Dalam gambar tersebut diperlihatkan adegan bercinta, yang disebut titillating, antara wanita dengan cumi-cumi. Karya tersebut memperlihatkan gambar yang vulgar, kebinatangan, dan wanita yang puas dalam sebuah seni.



Itu merupakan salah satu seni lukis yang sangat menggoda, yang dihasilkan selama abag ke-17. Dan seni tersebut dikenal dengan nama Shunga, seni yang sempat ditutup oleh Jepang pada abad ke-20 karena sangat erotis.

Dan kini, pemeran bertema "Shunga: Seks dan Kepuasan di Seni Jepang" akan digelar, memberikan seniman dari ukiyo-e layak untuk dilihat. Koleksi karya-karya hebat dari Hokusai, Kitagawa Utamaro dan Utagawa Kunisada, yang menggebrak arti tabu selama lebih 300 tahun, akan diperlihatkan.

Daya tarik seni Shunga terletak pada kemampuan gambar, untuk menarik perhatian pria dan wanita dalam preferensi seksual. Seni Shunga in telah ada sejak tahun 1600-an, namun keberadaannya disensor ketat oleh pemerintahan Jepang sampai abad ke-20. Dan sekarang, seni tersebut akan ditampilkan di Museum Inggris, Oktober ini sampai dengan Januari 2014.
Bentuk Shunga macam-macam bentuknya. Pada awal kemunculan Shunga, media yang digunakan adalah gulungan kain atau kertas. Namun kebanyakan Shunga yang dibuat pada jaman Edo terbuat dari potongan kayu yang digambar.

Namun meskipun gambar-gambar Shunga adalah gambar-gambar yang erotis, para pembuat shuga masih tetap digolongkan sebagai seorang pekerja seni. Hal ini dikarenakan pembuatan Shunga disebut sebagai salah satu pergerakan untuk mengekspresikan kehidupan masyarakat urban.

Selain itu, walaupun pada pembuatan Shunga diperuntukkan untuk kalangan atas atau Shogun, Shunga ternyata juga bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat Jepang di Jaman Edo.
sumber : huffingtonpost.com
Huffingtonpost.com#sthash.bI6KUj95.dpuf
Huffingtonpost.com#sthash.bI6KUj95.dpuf