Rabu, 04 September 2013

[Foto] Konser Metallica di Jakarta



Grup band metal legandaris asal Amerika, Metallica, sukses menghibur ribuan penggemarnya dalam konser "Metallica Live in Jakarta 2013" di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu (25/8).

Grup band metal legandaris asal Amerika Metallica saat menghibur ribuan penggemarnya dalam konser "Metallica Live in Jakarta 2013" di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/8). Dalam konser yang kedua kalinya ini Metallica membawakan sejumlah hits mereka diantaranya Master of Puppets, Nothing else Matter, dan Enter Sandman.






 








 






Ramalan: Indonesia Akan Perang dan Menguasai Malaysia


Boleh percaya boleh tidak, tapi inilah ramalan Paul Juan Valdez tentang dunia, Asia, dan lebih khusus lagi Indonesia. Namun yang menarik, disebutkan bahwa Negara besar berpenduduk padat di Asia Tenggara akan berperang dengan Negara kecil tetangganya (Malaysia?), dan akan menguasai negeri kecil itu selama 15 tahun.

Ramalan Juan Valdez ini sebenarnya sangat panjang mencakup kejadian-kejadian di seluruh dunia. Namuan tentu yg terpenting kita tahu ya kejadian di Asia, khususnya Indonesia dan sekitarnya. Berikut cuplikannya. (Sebelumnya saya ingatkan, ini hanya ramalan, entah benar atau tidak. Pun, didapatnya dari internet..so..anggap aja buat hiburan dan pengetahuan dari pada BT..he..he)

Perang dunia ketiga akan dipicu terbunuhnya seorang presiden di sebuah Negara di kawasan Timur Tengah. Tapi perang besar ini akan menjadi besar sekali setelah 2 tahun terjadi perperangan di Timur Tengah karena Negara

besar di Utara (Amerika?/Rusia? atau keduanya?) akan ikut campur dalam perperangan ini setelah negaranya banyak terjadi ledakan mobil dan ledakan bunuh diri yang dilakukan oleh orang-orang dari Negara Timur Tengah ini.

Perang ini akan melibatkan 12 negara didunia dan akan berlangsung 9 tahun.

Ledakan besar buatan manusia (nuklir?) akan terjadi 5 kali dalam sejarah yang pada akhirnya akan membunuh 30 juta orang total dan semuanya hanya terjadi di Asia. Kita sudah menyaksikan 2 kali diledakan di Jepang. Dan akan ada 3 kali lagi.

Di Asia, ada tiga perang besar, ini mulai dari negara

terbesar di Asia (Cina?) pada tahun yang sama. Negara terbesar ini meledakan satu Negara kecil yang sudah berperang selama 50 tahun dengannya (Taiwan?).

Perang besar lainnya, di negara yang baru saja terjadi revolusi berdarah (Indonesia?).

Jika benar apa yang dia tulis maka selebihnya mengenai Indonesia tinggal tangisan. Malaysia akan menjadi satu dengan Indonesia karena dijajah oleh negara besar itu juga. Selama 15 tahun Indonesia dan Malaysia akan digabung dijadikan satu dan dijajah negara raksasa ini.

Akan terbunuh total 21.000.000 warga asli yang sebagian besar dari

Indonesia. Keadaan akan sangat sangat brutal karena akan banyak penyakit yang disebar lewat udara disemburkan lewat burung yang terbuat dari besi.

Sejarah terhitam dalam negara yang dijajah ini akan merubah wajah

negara ini selamanya. Setelah 15 tahun dijajah, negara ini akan

akhirnya dipimpin oleh seorang yang bukan asli dan pemimpin ini melakukan revolusi keempat mengeluarkan penjajah dengan damai. Akan ada 20 orang yang terbunuh dalam revolusi damai ini.

Pemimpin baru ini akan memimpin selama 12 tahun. Seorang pemimpin berkulit sangat gelap akan mengantikannya membawa negara ini menjadi negara contoh teladan di Asia. Dia akan memimpin selama 8 tahun dan akan digantikan oleh seorang yang sangat keras berdarah bangsawan.

Negara mengalami sedikit kemunduran selama 4 tahun masa kepemimpinannya dan akan digantikan oleh seorang bukan asli negara itu kembali, segala menjadi baik dan negara ini akan dibagi menjadi 8 negara bagian dan masing-masing nantinya akan dipimpin oleh gubenur gubenur untuk setiap negara bagian dan satu presiden.

India dan Pakistan akan ikut dalam perang besar tetapi Ledakan besar buatan

manusia tidak akan terlaksana dikedua negara ini, sampai tentara dari

negara besar tetangga masuk dan menjajah mereka selama 8 tahun. Setelah itu India dan Pakisatan akan terbagi mejadi 3 negara.

Australia, Iceland, Antarika yang nantinya jadi tempat pemu****n yang paling aman. Irak akan mengecil wilayahnya karena Kuwait akan mendapatkan setengah dari wilayahnya.

Beberapa negara akan hilang karena menjadi satu dengan penjajahnya. Ada yang menjadi banyak wilayahnya, ada yang mengecil. Akan muncul 2 agama baru yang makin banyak pengikutnya selama 300 tahun.

Perang Besar keempat akan mulai 200 tahun setelah perang ketiga dan

akan dimulai di Afrika karena 2 negara besar ingin saling memperebutkan.:
sumebr : vivanews forum

Organisasi Terbesar yang Ingin Menguasai Dunia

Munculnya suatu penguasa dunia yang baru mungkin bisa menjadi ancaman bagi dunia. Suatu tatanan dunia baru dalam satu penguasa menjadi ancaman tersendiri sekaligus perwujudan dari Bible yang telah mengatakan bahwa akan munculnya satu penguasa tunggal dunia yang akan menjadi tanda-tanda akhir zaman.

Dalam artikel saya kali ini, saya akan menjelaskan tentang 3 kelompok atau organisasi yang mempunyai peluang untuk menjadikan dunia dalam genggaman mereka.


1. Rothschild
Organisasi yang bernama Rothschild ini adalah organisasi rahasia yang dimiliki Jerman dan diklaim mempunyai agen-agen yang berperan dalam sektor-sektor vital dunia. Saya pertama kali mengenal istilah ini ketika sedang mencari tahu seputar Holocaust dan Hitler.

Ada teori konspirasi yang mengatakan bahwa diduga Hitler tidak mati bunuh diri dalam bunker seperti yang selama ini diajarkan dalam sejarah, tetapi ia berhasil kabur ke Argentina dengan sebuah kapal perang, dan bahkan disembunyikan dengan aman oleh para pengikut Rothschild di Argentina. Beberapa bukti menunjukkan foto-foto (meskipun sebagian wajahnya tertutup kain) yang diduga adalah foto Hitler ketika meninggal pada usia 90-an di Argentina.

Nah! Kita kembali pada penjelasan mengenai Rothschild. Organisasi ini mengklaim bahwa mereka sudah menguasai sektor-sektor vital untuk jangka waktu yang cukup lama.



Ketika saya melakukan investigasi dengan Google juga, saya menemukan banyak sumber yang mengkaitkan Rothschild dengan Yahudi, tapi saya sepenuhnya tidak percaya bahwa organisasi Rothschild ini adalah milik Yahudi, meskipun para pengikut Rothschild mengaku bahwa mereka adalah suku Yahudi asli, tapi sejarah yang mereka bantah terlalu kokoh.

Kenyataannya mereka adalah orang Khazar. Mereka datang dari sebuah negara yang disebut Khazaria, yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh Georgia. Alasan mengapa keturunan Khazar mengklaim mereka sebagai orang Yahudi adalah karena pada tahun 740 Masehi, atas perintah dari raja mereka (King Moon), rakyat Khazaria harus memeluk kepercayaan Yahudi, tetapi tentu saja itu tidak mengubah gen mereka dari Mongolia Asia (Turki) menjadi orang Yahudi.

Beberapa fakta yang menarik mengenai Rothschild adalah:
Saat ini hanya 6 negara di dunia yang bank sentralnya tidak terpengaruh jaringan Rothschild. Mereka adalah Iran, Irak, Korea Utara, Sudan, Kuba, dan Libya.
Bank Sentral Eropa didirikan di Frankfurt yang merupakan kota kelahiran Rothschild.


2. Opus Dei
Mereka merupakan kekuatan terhebat Vatikan yang senantiasa melindungi Vatikan dari kekuatan musuh manapun. Saya menganggap kelompok ini sebagai saingan berat dari kelompok Organisasi Freemason. Opus Dei secara harafiah dapat diartikan sebagai ‘Pekerjaan Tuhan’.


Menjelang tahun 1946, Opus Dei memperluas jaringannya ke Italia, Portugal dan Inggris. Pada tahun 1982, kelompok ini telah mengkonsolidasi kekuatannya yang begitu sukses sehingga Paus Yohanes Paulus II mengangkat kelompok ini sebagai agen pribadi dari Vatikan. Di kalangan publik pun tersebar rumor tentang pengaruh Opus Dei yang tidak semestinya, yang digunakan atas nama kepausan. Ketika Escriva (pendiri Opus Dei pada tahun 1028) diangkat menjadi santo pada tahun 2002, secara tidak langsung tindakan Paus telah mengkonfirmasikan rumor tersebut.

Ketika Dan Brown memberikan prasangkanya mengenai ‘pengikut Katolik yang sangat taat’ ini, mata dunia hanya menganggapnya sebagai bumbu dalam novel fiksi dari Dan Brown. ‘Fakta’ yang menjadi pengantar novel Dan Brown menjadi sangat menarik perhatian akan laporan-laporan tentang ‘cuci-otak, kekerasan dan praktek berbahaya yang disebut mereka sebagai ‘penyangkalan badani’, sekaligus memperhatikan kegiatan terakhir merka yang membangun Markas Besar mereka di Lexington Avenue, New York.

Markas itu berada nun jauh dari tempat kelompok masyarakat sederhana ini dibentuk oleh Escriva di Madrid pada tahun 1028, saat ia menjadi imam Katolik yang sederhana. Jika anda sudah pernah menyaksikan versi film dari Da Vinci Code, anda mungkin masih ingat seorang albino yang kelihatan galak dan terlihat seperti haus darah. Nah! Mereka inilah yang merupakan pengikut dari organisasi Opus Dei. Opus Dei saat ini mengklaim telah memiliki lebih dari 85.000 anggota.


Praktek-praktek Opus Dei yang tertutup sering menimbulkan bayak spekulasi dari publik. Salah satu praktek ritual mereka yang membuat orang tercengang adalah seperti ‘Menit Kepahlawanan’ pada saat bangun tidur. Para anggota diminta untuk melompat dari ranjang, berlutut mencium lantai dan mengucapkan “serviam” yang diartikan sebagai “saya akan melayani”.

Selanjutnya adalah cara penyangkalan badani mereka seperti tidur di lantai, mandi air dingin dan tidak menyantap hidangan penutup saat makan malam.
Cara penyangkalan badani yang ekstrim lainnya adalah dengan menggunakan alat-alat penyiksa diri seperti menggunakan cambuk yang dipukulkan ke bagian punggung atau pantat mereka sekali seminggu. Alat populer lainnya yang mereka gunakan adalah apa yang dinamakan Cilice.

Cilice adalah sebuah rantai berpaku yang yang dikenakan disekeliling paha bagian atas selama dua jam setiap hari sehingga meninggalkan lubang-lubang kecil dalam daging.

Bagi yang sudah menyaksikan film Da Vinci Code, saya rasa sudah mulai teringat akan gambaran yang dilukiskan dalam film itu.


Salah satu praktek penyelamatan ‘wajah Vatikan’ yang dilakukan Opus Dei antara lain ketika pada November 1975. Saat itu Amerika Serikat sudah melegalkan ****** sejak 3 tahun sebelumnya.

Vatikan mulai menyiapkan sejumlah rencana dengan mengirim beberapa agen Opus Dei yang berpengaruh ke Gedung Putih (perlu dicatat bahwa Opus Dei memiliki anggota-anggota yang duduk dalam sektor vital di berbagai negara di dunia, seperti Ruth Kelly yang duduk dalam menteri dalam pemerintahan Inggris) untuk melakukan lobi guna membalikkan tren ****** ini dan menyuarakan Pro Kehidupan.

Hasilnya, enam hari kemudian dokumen penting NSM 200 (National Security Memorandum atau Memorandum Keamanan Nasional) yang sudah diterima presiden Ford yang berisi hasil-hasil penelitian yang memakan anggaran yang besar terhadap konsekuensi-konsekuensi dari kelebihan penduduk akhirnya dikubur.

Lihat betapa mudahnya Vatikan mengendalikan dunia dari balik tembok-temboknya dengan bantuan Opus Dei.

Bukti Al Qaeda Organisasi Ciptaan Amerika


Beberapa waktu lalu serangan terhadap Al Qaeda di Yaman, termasuk peluncuran peluru kendali yang dipimpin oleh Amerika Serikat adalah rasa ketakutan AS yang berlebihan terhadap Al Qaeda.

Hal ini diungkapkan oleh analis internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Surwandono.

Ia mengatakan, rasa takut AS yang berlebihan membuat negara adidaya itu semakin berupaya untuk mengancurkan kekuatan kelompok yang dianggap oleh AS sebagai teroris.

“Hal itu dikarenakan kelompok tersebut merupakan penghalang bagi kepentingan-kepentingan AS di semenanjung Arab. Selain rasa takut yang berlebihan, sudah menjadi tujuan AS untuk memusnahkan Al Qaeda”, ujar Surwandono.

Ia juga mengatakan, bahwa ambisi AS untuk memusnahkan kelompok tersebut, juga karena Al Qaeda pada awalnya merupakan kelompok yang dibentuk dan didanai oleh AS untuk menghancurkan kekuatan Soviet di semenanjung Arab pada waktu itu, termasuk di Afghanistan dan Pakistan.

Karena pada waktu itu Soviet sangat dekat dengan negara-negara Arab. “Pada waktu itu, Al Qaeda merupakan boneka bagi AS untuk menghancurkan Soviet,” tandasnya.


Lebih lanjut Surwandono mengatakan, setelah Al Qaeda berhasil mengusir Soviet dari Semenanjung Arab, maka AS pun berusaha menggulingkan Al Qaeda pada masa kepemimpinan presiden George W Bush dengan tuduhan organisasi garis keras, karena dianggap sebagai ancaman ke depan bagi AS.

Sejak saat itu, setiap organisasi yang tidak terima dengan kebijakan-kebijakan luar negeri AS yang ingin menguasai semenanjung Arab, maka AS mengklaim organisasi dimanapun itu sebagai “teroris”. “Dan itu berlaku untuk semua organisasi Islam di dunia, termasuk juga yang ada di Indonesia”, pungkasnya. (InfoWars)

Dulu Al Qaeda, Sekarang Kawan Amerika
Craig Unger, wartawan dan penulis terkenal lulusan Harvard University, pernah menulis bahwa kebijakan politik Amerika Serikat di Timur Tengah selalu berkaitan dengan dua hal: minyak dan Israel (lihat bukunya, House of Bush, House of Saud, Scribner 2004).

Artinya, semua tindak-tanduk Amerika Serikat di kawasan itu mesti terkait kepentingan negeri super-power itu akan minyak mentah atau kepentingannya untuk melindungi Israel, sekutu dekatnya sejak Perang Dunia II.

Sebagai negeri dengan ekonomi terbesar di dunia bisa dimengerti kebutuhan Amerika Serikat akan minyak mentah.


Karena Timur Tengah merupakan sumber terbesar minyak dunia, wajar Amerika Serikat selalu mempertahankan pengaruhnya di kawasan itu.

Tapi Israel? Ini memang agak membingungkan. Dilihat dari sudut mana pun sebenarnya Amerika Serikat tak membutuhkan Israel.
Sejak perang Arab – Israel Oktober 1973, Amerika Serikat selalu membantu negara Yahudi itu sekitar 3 milyar dollar/tahun.

Bantuan terus diberikan sekali pun Amerika Serikat sendiri sedang dilanda krisis ekonomi seperti pada 2008.

Tak satu negara pun di dunia yang mendapat bantuan seperti itu dari Amerika Serikat, bahkan tidak juga negara-negara Eropa yang selama ini menjadi sekutu terdekatnya. Tak aneh kalau Israel muncul sebagai negara yang kuat secara militer dan ekonomi di Timur Tengah – ekonominya kira-kira setara Korea Selatan. Ngototnya Amerika Serikat membela kepentingan Israel seringkali justru merugikan negara adikuasa itu terutama terkait hubungannya dengan sejumlah negara Arab.

Malah Amerika Serikat picing mata ketika Israel membangun arsenal nuklir di Dimona, Gurun Nejev, dekat perbatasan Israel – Jordania.

Itu menjadikan Israel satu-satunya negara pemilik senjata nuklir di Timur Tengah. Sementara itu Amerika Serikat terus-menerus menekan Iran hanya karena negeri itu membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.

Dua ahli terkemuka, Profesor John J.Mersheimer dari University of Chicago, dan Profesor Stephen M. Walt dari Harvard University pernah membuat studi tentang masalah ini. Dan menurut mereka sikap Amerika Serikat terhadap Israel sama sekali tak ada hubungannya dengan kepentingan negara itu sendiri, termasuk kepentingan politik luar negeri Amerika Serikat.

Kalau kenyataannya Amerika Serikat selalu mendukung Israel, menurut mereka, tak lain karena pengaruh lobi Israel, yaitu lobi dari orang-orang Israel atau orang Amerika Serikat keturunan Israel yang berada di Amerika Serikat (lihat The Israel Lobby and U.S. Foreign Policy, oleh Profesor John J.Mersheimer dan Profesor Stephen M.Walt, Farrar, Straus and Giroux, 2007).


Negara-negara Musim Semi Arab (Arab Spring)

Maka sekarang pun, tatkala negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara sedang dilanda arus revolusi yang disebut Musim Semi Arab (Arab Spring), pendekatan Amerika Serikat dengan minyak dan Israel diduga tak akan banyak berubah.

Sesungguhnya ‘Musim Semi Arab’ sekarang tak sesuai dengan keinginan negara adikuasa itu.

Meski tentu saja negara itu tak berusaha mencegahnya karena akan bertentangan dengan prinsip demokrasi yang gencar dikampanyekan Amerika Serikat selama ini ke seluruh dunia. Betapa tidak?

Arab Spring pertama kali hinggap di Afrika Utara, Januari 2011, menumbangkan Zine El Abidine Ben Ali, Presiden Tunisia selama 23 tahun, kemudian merayap ke Mesir, menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak yang sudah berkuasa 30 tahun dengan menggunakan undang-undang darurat.

Baik Ben Ali mau pun Hosni Mubarak dikenal sebagai teman dekat Israel dan Amerika Serikat. Jadi dilihat dari kepentingan Amerika Serikat dalam melindungi Israel, kejatuhan Zine El Abidine Ben Ali dan Hosni Mubarak adalah merugikan. Apalagi kekuatan dominan dalam perpolitikan Mesir sekarang adalah kelompok Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) yang tentu tak disukai Amerika Serikat.

Secara terbatas, gelombang Arab Spring menghempas ke berbagai negara di sekitarnya.

Di Aljazair, misalnya, gerakan protes berhasil mencabut status negara dalam keadaan darurat yang sudah berlangsung 19 tahun, atau di Jordania Raja Abdullah terpaksa memberhentikan Perdana Menteri Rivai dan kabinetnya, dan di Kuwait kabinet dibubarkan memenuhi tuntutan aksi protes.

Atau paling tidak ada janji-janji pembuatan undang-undang oleh semacam badan legislatif yang dipilih seperti dijanjikan Sultan Qaboos di Oman, atau rencana Pemilu lokal oleh pemilih lelaki September mendatang di Arab Saudi, sesuai janji Raja Abdullah.

Di Yaman dan Syria, pemerintah menghadapkan gelombang protes dengan aparat keamanan sehingga keadaan berubah menjadi aksi kekerasan. Begitu pula yang terjadi di Libya. Gelombang demo dihadapi dengan peluru.

Maka yang terjadi adalah perang saudara. Sementara itu pesawat-pesawat pengebom NATO menyerang basis kekuatan militer Libya atas nama Dewan Keamanan PBB.


Dewan Keamanan turun tangan akibat kekejaman pemimpin Libya Muammar Qaddafi dalam menghadapi para demonstran.

Padahal belakangan sesungguhnya Rezim Qaddafi telah menjalin hubungan akrab dengan Barat. The New York Times, 2 September lalu, mengabarkan bahwa pada hari itu wartawan dan aktivis LSM Human Rights Watch menemukan dokumen di sebuah bekas kantor intelijen di Tripoli.

Dokumen itu mengungkapkan bahwa badan intelijen Amerika Serikat, CIA, dan badan intelijen Inggris, MI-6, menjalin kerja sama dengan badan intelijen Libya (Libyan Intelligence Service), setelah Libya menghentikan program pembangunan senjata-senjata non-konvensional, sejak tahun 2004.

Sumber : vivanewsforum